Rabu, 29 September 2010

Karena Aku C.E.M.B.U.R.U




Bismillahirrahmanirrahim....


Kenapa bidadari cemburu kepada wanita sholeha,..??? Ayo…ada yang tau kenapa,..???

Karena ternyata Mar’ah Sholehah lebih mulia dari bidadari surga, keunggulannya yang digambarkan Rosulullah sebagai kelebihan yang tampak atas sesuatu yang tidak terlihat.

Aku bertanya, “ Ya..Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia yang sholeha ataukah bidadari yang bermata jeli? ”
Beliau menjawab, “ Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat. ” Aku bertanya, “ Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari? ”. Beliau menjawab,” Karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih berseri, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka (Bidadari) berkata, “ Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya. ”   (HR Ath Thabrani, dari Ummu Salamah)


Inilah tangkai-tangkai cinderamata untuk para wanita sholeha yang mendamba surga…

Inilah mutiara-mutiara yang kemilaunya mempesonakan mata hingga membuat iri para bidadari yang bermata jeli itu dan para lelaki sholeh yang ingin menikahinya...

Inilah kuntum-kuntum bunga, yang harum wanginya melebihi wangi harum kesturi...

Duhai wanita sholehah kau kan menjadi idaman laki-laki sholeh karena pesonamu diatas pesona bidadari bermata jeli itu…


Tak salah sebuah kutipan kata dari `Aidh Al Qarni “ Ku tanamkan didalamnya mutiara lalu..kubiarkan bersinar tanpa mentaridan berjalan tanpa rembulan.kedua matanya adalah sihir dan keningnya laksana pedang India. Milik Allah-lah bulu mata, leher dan kulit yang dicelup merah. “


Tidakkah kau ingin seperti Fatimah atas kesungguhannya menjaga kehormatan diri dan suami,..???

atau tidakkah kau inginkan seperti Khodijah atas kelembutannya dan keibuannya,..???

atau seperti Nusaibah binti Ka’ab seorang akhwat yang jago karate, yang melindungi Rasulullah ke manapun beliau bergerak dalam perang,..???

Tapi…bilakah ingin sepeti ‘Aisyah yang suka bermanja dan ceria tentu.. tidaklah mengapa, atau seperti Hafsah yang tetap bisa membentak dan tertawa terbahak.. itupun tak apa-apa.

Banyak akhwat yang hanya menginginkan menjadi sosok seperti ‘Aisyah dan Khodijah, kenapa,..??? apa karena dua wanita Istimewa ini yang telah menjadi mujahidah terbaik bagi Rasulullah,..??? Ayo….tanyakan dalam hatimu,..????


Ukhti…janganlah konyol memaksakan diri menjadi orang lain dengan mengubah karaktermu. Tidakkah kau bangga atas Shibghah Allah atasmu,..????

Maka…. cukuplah warna yang menjadi karakter menghiasi pesona akhlaqmu.

“ Shibghah Allah. Dan Siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah? Dan padaNya sajalah kami beribadah. ”  (Al-Baqarah 138).

Sungguh sesuatu yang kini membingkaimu (karakter dan akhlaq) adalah sesuatu yang indah yang Allah celupkan warna atasmu. Dan menjaganya untuk tetap menjadi mulia di manapun dan kapanpun adalah lebih baik.

Lagipula, selera mujahidmu nanti juga berbeda. Bukan begitu,..??? (Emang sudah punya mujahid,..??? Hhee..)
Tetaplah jadi dirimu, bila kau memiliki karakter layaknya Aisyah yang senang bermanja dan ceria, yang begitu cemburu dan tentu….. pandangannya tak pernah liar karena hanya menjaga pandangan untuk Rasulullah. Tetaplah itu menjadi ke-khasanmu.

Duhai wanita sholehah, kau memang bukan bidadari tapi tidakkah kau inginkan agar bidadari cemburu padamu karena akhlaqmu yang begitu menawan hati?

Karena aku juga cemburu,.. karena akhlaq para shahabiyah yang kini telah menawan hatiku…
Karena aku begitu cemburu, karena ku inginkan rasa malu itu menjadi penghias akhlaq dan keimananku,.. yang menjadikan Khodijah, Aisyah, Fatimah, Hafsah dan shahabiyah yang lain lebih terjaga oleh rasa melebihi terjaganya seorang gadis dalam pingitan.
Sungguh kini…. aku benar-benar CEMBURU . . . .  .
C.E.M.B.U.R.U padamu…
pada Ukhti Sholehah karena akhlaqmu yang begitu menawan itu
Karena Aku Cemburu…..







Aku Cemburu pada Kalian..!!!

Aku cemburu pada kalian…yaaa....aku memang cemburu pada kalian

Aku cemburu pada kalian para pejuang kehidupan, para penyampai kebenaran, para pencinta ketakwaan, para pencari cinta Al Haq..

Aku cemburu pada kalian yang sangat anggun dengan keanggunannya, sangat lembut dengan kelembutannya, arif dan bijaksana dalam mengambil arah dan langkah..

Aku cemburu pada kalian yang malam-malamnya penuh cinta, khusyu’ dan nikmat dalam sujud dan berkhalwat dengan Rabb semesta alam..

Aku cemburu pada kalian yang siangnya diisi dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan ditujukan hanya tuk meraih ridho-Nya..

Aku cemburu dengan kalian yang dapat mengisi hari-harinya dengan ketakwaan dan ibadah pada-Nya dengan sepenuh hati dan jiwa kalian..

Aku cemburu pada kalian yang mampu mengisi hidupnya dengan ketaatan dan senantiasa memenuhinya dengan agenda yang mendekatkan kalian pada-Nya..


Aku cemburu pada kalian..!!!

Aku cemburu dengan wajah teduh kalian, yang membuat hatiku menjadi ingat pada-Nya setiap adanya kehadiran kalian dan dengan setiap untaian kata-kata indah penuh nasihat dari kalian..

Aku cemburu pada kalian yang bisa menuangkan syair indah penuh hikmah dalam setiap tulisan dan ucapan yang berasal dari hati kalian, sehingga hatikupun bergejolak ketika membaca dan mendengarkannya..


Sungguh aku cemburu pada kalian...

Aku cemburu pada kalian yang mempu menunaikan pendidikan sampai jenjang tertinggi tanpa melupakan pendidikan untuk anak-anak kalian serta masyarakat di lingkungan kalian..

Aku cemburu pada kalian,yang walaupun tak bersekolah, namun mampu melahirkan generasi-generasi militan dan para guru bangsa yang mampu mengangkat keterpurukan umat pada peradaban..

Aku cemburu pada kalian yang hidupnya selalu berada di lingkungan yang taat beragama, sehingga dari kecilpun kalian telah tahu keindahan Islam yang sebenarnya..

Aku cemburu dengan kalian yang hidupnya pernah terpuruk dalam kemaksiatan namun mampu tuk beralih pada jalan takwa dengan semangat mempelajari berbagai ilmu, sehingga perkembangan ilmu kalian lebih banyak, kalian lebih taat dalam ketaatan pada-Nya dan keinginan kuat kalian tuk bertaubat pada-Nya..

Aku cemburu pada kalian yang berusia muda namun memiliki kematangan dalam bertindak dan bersikap, dan dengan penuh semangat menegakkan tiang kebenaran dan tonggak keimanan Aku cemburu pada kalian yang berusia lebih mapan namun masih sangat bersemangat tuk berda’wah, tak pernah menyerah mencari ilmu, dan senantiasa membagi kebijaksanaan dengan lingkungan kalian..

Aku cemburu pada kalian yang mampu membagi waktu dengan aktivitas berlimpah tanpa melupakan kedekatan kalian dengan-Nya..

Aku cemburu pada kalian yang memiliki waktu luang dan mampu mengisinya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi sesama..


Ya…memang aku cemburu pada kalian…

Namun ada beberapa sosok yang lebih aku cemburui dibanding kalian

Aku cemburu dengan ibunda Khadijah, Aisyah, Khansah, Fatimah, dan para shabiyah lainnya, dimana mereka dijadikan panutan bagi para muslimah sampai akhir zaman…

Sungguh aku cemburu pada mereka…

Mungkin kecemburuanku sangatlah tidak layak, namun aku tak bisa menyembunyikannya


Adakah yang cemburu padaku?

Ah entahlah…aku tidak butuh kecemburuan kalian

Mungkin yang bisa mengobatiku adalah kecemburuan para bidadari syurga padaku

Semoga semua kebaikan kalian bisa melecut diri ini untuk mampu belajar lebih giat dalam memperbaiki diri

Aku masih harus banyak belajar...






Allahu a’lam

Isnin, 27 September 2010

Cermin Tak Pernah Berdusta




Munsyid : Haris Syafik (Star Five)
http://liriknasyid.com/


Cermin yang biasa kupandangi di setiap hari
Sekali lagi membiaskan bayangan diri
Wajah ini hati ini tempat segala rasa bermula
Kan indahkah akhir segala kita


reff :
 

Apakah diriku ini kan bercahaya bersinar di syurgaMu menatap penuh rindu
Ataukah diriku ini kan hangus legam terbakar dalam nyala di neraka membara

Sungguh berbeda yang nampak dan yang tersembunyi hanya kepalsuan menipu topeng belaka
Jiwa ini tubuh ini hati yang merajai diri tlah bersalah hambaMu melangkah
Kemanakah diriku ini berakhir di surga atau di nerakaMu
Aku takkan mampu ampuni hamba sebelum akhir waktu









CERMIN DIRI
Melepas Belenggu Kekikiran
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar


Dalam keseharian kehidupan kita, begitu sangat sering dan nikmatnya ketika kita bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap itu-itu juga, aneh bukan,..??! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian,..??? Sebabnya kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

Sebabnya penampilan kita adalah juga cermin pribadi kita. Orang yang necis, rapih, dan bersih maka pribadinya lebih memungkinkan untuk bersih dan rapih pula. Sebaliknya orang yang penampilannya kucel, kumal, dan acak-acakan maka kurang lebih seperti itulah pribadinya.

Tentu saja penampilan yang necis dan rapih itu menjadi kebaikan sepanjang niat dan caranya benar. Niat agar orang lain tidak terganggu dan terkecewakan, niat agar orang lain tidak berprasangka buruk, atau juga niat
agar orang lain senang dan nyaman dengan penampilan kita.

Dan Allah suka dengan penampilan yang indah dan rapih sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, " Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal ", " Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan ". Yang harus dihindari adalah niat agar orang lain terpesona, tergiur, yang berujung orang lain menjadi terkecoh, bahkan kemudian menjadi tergelincir baik hati atau napsunya, na'udzhubillah.

Tapi harap diketahui, bahwa selama ini kita baru sibuk bercermin 'topeng' belaka. Topeng 'make up', seragam, jas, dasi, sorban, atau 'asesoris' lainnya,. Sungguh, kita baru sibuk dengan topeng, namun tanpa disadari kita sudah ditipu dan diperbudak oleh topeng buatan sendiri. Kita sangat ingin orang lain menganggap diri ini lebih dari kenyataan yang sebenarnya. Ingin tampak lebih pandai, lebih gagah, lebih cantik, lebih kaya, lebih sholeh, lebih suci dan aneka kelebihan lainnya. Yang pada akhirnya selain harus bersusah payah agar 'topeng' ini tetap melekat, kita pun akan dilanda tegang dan was-was takut 'topeng' kita terbuka, yang berakibat orang tahu siapa kita yang 'aslinya'.

Tentu saja tindakan tersebut, tidak sepenuhnya salah. Karena membeberkan aib diri yang telah ditutupi Allah selama ini, adalah perbuatan salah. Yang terpenting adalah diri kita jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya 'topeng' yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isinya, yaitu diri kita sendiri.

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam,..??? ". Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, " Apakah mata ini yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah Yang Maha Agung, menatap keindahan surga, menatap  Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak,..???  Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh  ditusuk baja membara,..??? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan,..???  Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini,.???"

Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thoyibah, 'laillahailallah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakun yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah,..??? Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini,..!!!".

"Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan,..??? Wahai mulut yang malang betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam,..??? Berapa banyak kata-kata manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang,..??? Betapa jarangnya engkau jujur,..??? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus,..??? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampuni,..???".

Lalu tataplah diri kita tanyalah, "Hai kamu ini anak sholeh atau anak durjana, apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini dan apa yang telah engkau berikan,..??? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya. Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi,..!!!"

"Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam terasang tanpa ampun derita tiada akhir."
"Wahai tubuh, berapa banyak masiat yang engkau lakukan,..??? Berapa banyak orang-orang yang engkau dzhalimi dengan tubuhmu,..??? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu,..??? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu,..??? Berapa pula hak-hak yang engkau napas,..???"


"Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu,..??? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu,..??? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah atau selemah daun-daun yang mudah rontok,..??? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu,..???"

Lalu ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini?". "Apakah engkau ini dermawan atau sipelit yang menyebalkan,..???. Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu,..???".

" Apakah engkau ini sholeh atau sholehah seperti yang engkau tampakkan,..??? Khusukkah shalatmu, dzikirmu, do'amu,..ikhlaskah engkau lakukan semua itu,..??? Jujurlah hai tubuh yang malang,..!!! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer,..!!!"

Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi, betapa aku telah tertipu oleh topeng,.. Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi,..

Wahai sahabat-sahabat sekalian, sesungguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini. 




***





Demikian tausyiah Aa kali ini, semoga menggugah kesadaran kita akan
keberadaan diri kita di dunia ini.

----------------------------------------
--------------------------------
KH. Abdullah Gymnastiar, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung

Ahad, 26 September 2010

✿ I MISS YEU TEDDY ✿






Teddy tergantung sendirian
dibawah terik matahari
yang membakar kepala membuat hujan lokal
Anak kecil dengan polosnya
Membelai lembut dengan mesra



Terlihat senyum teddy tak terlukiskan
Senang ada yang membelai
Teddy ingin...
Anak kecil ini menurunkan dari gantungan
selalu membelainya
melindunginya...



Abang kumis menghampiri

 ** . . . . . .**



Teddy tak mengerti apa yng terjadi
dan  Teddy masih tergantung sendirian
Tak ada lukisan senyum
Rasa kecewa mewarnai wajah teddy
Kini teddy menikmati kesunyian kembali
kesunyian hati dengan gelegar suara bising kendaraan
tanpa belian dan peluk hangat
Hanya air mata dan duka yang melanda



Sebab....



Abang kumis tak mengijinkan Teddy pergi
dengan semudah ituu.....
















Di atas bus menuju pulang
26 September'10

Khamis, 23 September 2010

Allah Maha Besar... ^^




Sahabatku..
Sungguh menarik bila kita, mampu untuk bertafakur sejenak
Tentang pesona alam disekitar kita

 
Maha Suci ALLAH
Yang telah menjadikan makhlukNYA (bumi), untuk berputar pada porosnya
Dan mengelilingi makhlukNYA yang lain (matahari), sesuai pada sumbunya
Dan perputaran itu teratur, bahkan bumi adalah satu-satunya makhluk ALLAH yang dapat dihuni oleh manusia
Dari sekian banyak makhlukNYA

 
Sahabatku..
Namun bukan hal itu, yang ingin menjadi topik kali ini
Tapi sebuah pesona yang terkadang kita melupakannya, sehingga kita tidak percaya pada pembuktian-pembuktian ALLAH yang selanjutnya

 
JANTUNG dan DARAH
 
pernahkah kita bertafakur, dengan apa yang ada pada tubuh kita

 
Sahabat
Beberapa artikel yang saya baca, tentang seberapa cepatnya DARAH ini bergerak
dan Seberapa kuatnya daya pompa yang dihasilkan oleh JANTUNG kita
Ternyata pada sebuah artikel itu ditulis, bahwa JANTUNG ini dapat memompa DARAH 5,5 liter permenitnya

 
SUBHANALLAH, Luar Biasa bukan
lalu berapa perjamnya
maka hasilnya adalah
330 liter perjam

 
Sahabatku
Betapa hebatnya JANTUNG kita dalam kondisi normal
dan Coba kita bertafakur tentang kecepatan DARAH
Maklum saya tidak menemukan artikel tentang kecepatan darah
Jika diseach di google, maka hasil yang ditemukan adalah
yang telah saya jelaskan diawal

 
Namun intinya.
 
PASTI
Bahwa kecepatan DARAH kita, lebih cepat dari pada benda tercepat dibumi, dan bila sudah ada benda Tercepat yang mengalahkan kecepatan DARAH, maka benda itu tetap saja
Masih kalah dengan ALLAH
Karena RABB Yang Maha Suci, telah membuktikan kecepatan itu sebelumnya

 
yaitu ketika Mi'rajnya Rasulullah
 
menuju Sidratul Muntaha

 
SUBHANALLAH bukan..
oleh sebab itu " sebuah pesona yang terkadang kita melupakannya, sehingga kita tidak percaya pada pembuktian-pembuktian ALLAH yang selanjutnya " kalimat ini tertulis diawal.


---------------------------------------






Karawaci, 24 Rajab 1431 H
----------------------------
---------------------------------------

Rabu, 22 September 2010

Dalam Diam Aku Mencintaimu






Sahabatku....

Diam adalah Emas
Emas adalah logam mulia

maka

Diam adalah Mulia

----------------------

Sahabatku...
izinkan puisi ini, menjadi awal pembahasan

----------------------------------------
------------

Dalam Diam Aku Mencintaimu

Hai kau yang disana
Seandainya dirimu tahu apa yang kurasa

Hai kau yang disana
Entah apa namanya yang sedang kurasakan ini
Dan apakah ini CINTA

Bila benar ini adalah CINTA
Maka ku ingin, agar ia tetap terjaga
Terjaga dalam Diamku

 
Sahabatku...
Lebih baik kau diam dalam CINTA
Karena yang JANTAN adalah yang diam

Sama seperti Khalifah Ali
Dalam diamnya ia mencintai Bunda Fatimah

Dalam diamnya
Ia tak ingin membuat Fatimah terhina
Namun dalam diamnya
Ia memuliakan Fatimah

Dalam diamnya
Ia tak ingin menjerumuskan Fatimah pada Api Neraka
Namun dalam diamnya
Ia telah menyelamatkan Fatimah

Sahabatku....
Dari sinilah kita harus belajar
Hal apa yang harus dilakukan
Jika kita sedang jatuh CINTA

DIAM
adalah cara untuk memuliakan orang yang kita cintai
walaupun degup jantung menjadi cepat disaat bertemu dengannya

DIAM
adalah cara untuk menyelamatnya dari Api Neraka
walaupun kita tahu bahwa rindu telah mengharu biru

Jadi DIAMlah ketika kita jatuh cinta
dan biarlah ALLAH yang tahu CINTA itu

Dan jika kau siap mengatakannya
maka segerakanlah AKADmu dengannya
maka saat itulah diri ini bebas merayakan CINTA

------------------------------------------------------------------

Di tulis oleh  Kang Abi Priyo untuk ALL Akh yang telah mampu menjaga CINTAnya dalam DIAM

C I N T A itu Rindu dan Cemburu





Rindu dan Cemburu adalah BENANG
mereka membentuk sulaman yang dinamakan C I N T A

Rindu dan Cemburu adalah KAIN
yang membalut C I N T A, agar ia terjaga

Rindu dan Cemburu adalah BENDA LANGIT
yang ketika disatukan, membentuk C I N T A


----------------------------------------
--------------

 
Sahabatku..
Begitu erat Rindu dan Cemburu itu dengan C I N T A

Sahabatku.. 
Janganlah kita salah dalam menempatkan keduanya
Karena jika salah, maka kita akan terbuai oleh C I N T A yang bersifat membutakan
dan C I N T A yang seperti itu adalah C I N T A yang merusak, mengkroposkan dan menghancurkan bangunan C I N T A yang sebenarnya

Sahabatku
Marilah kita sama-sama belajar dari mereka yang menumbuhkan, menyemai dan Membangun bagunan C I T A yang sebenarnya
Belajarlah dari mereka para SAHABAT..

Lihatlah apa yang dilakukan oleh lelaki kurus, yang akan dipanggil oleh delapan pintu SURGA, lelaki kurus itu membuat saingannya sangat CEMBURU,
Lelaki kurus itu bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq, dia telah menginfakkan seluruh hartanya
dan ia membuat Umar Al-Faruq CEMBURU padanya

Dan lihat ketika perang Mu'tah, lihatlah tiga panglima yang sangat merindukan syahid.

Dan mereka saling cemburu menjemput syahid yang telah menjadi kerinduan mereka

Ketiga panglima itu adalah Zaid, Jafar bin Abi Thalib dan Abdullah ibn Rawahah.

Ketiganya dirindukan SURGA, sehingga para malikat CEMBURU pada mereka.

Lihatlah Utsman yang sangat pemalu, sehingga bukan hanya malaikat yang CEMBURU padanya
Namun Iblis pun CEMBURU padanya
Bahkan Rasulullah pun malu pada Utsman

Sahabatku
Merakalah yang telah menempatkan rasa CEMBURU dan RINDU yang semestinya
Mereka menempatkan C I N T A, hanya pada RABB semesta
 
Mereka menempatkan RINDU, hanya pada SURGA
Sehingga SURGA pun, merindui mereka

Meraka menempatkan CEMBURU, hanya pada Orang-Orang Beriman
Sehingga Orang-Orang Beriman, termotivasi oleh mereka

 
----------------------------------------



 
 
Karawaci, 18 Sya'ban 1431 H
-----------------------------
--------------------------------------------------------------

Selasa, 21 September 2010

Subhanallah..., ^^





Pernikahan Rasulullah dengan Bunda Aisyah dan Dakwah Pasca Pernikahan


- Kematangan yang Memesona -

Khadijah dan Aisyah, Kedua perempuan terhormat itu bergantian mengisi kehidupan Rasulullah pada dua fase kenabian yang berbeda. Tapi cinta Rasulullah pada keduanya berbeda. Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.

Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi hingga beliau berkata, “siapa lagi yang dapat menggantikan Khadijah?”, sepeniggal istrinya wafat. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.

Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Inilah gabungan pesona-pesona yang kemudian melahirkan syahwat. Sebagaimana Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”

Itulah pesona kematangan. Pernikahan dan rumah tangga yang memesona merupakan perpaduan dari dua atau lebih kepribadian yang juga memesona. Dan pesona itu sejati, bukan dari katampanan, kecantikan, atau kekayaan semata, tetapi dari kematangan kepribadian. Kepribadian yang matang itu kuat tapi meneduhkan. Di sinilah seseorang dapat mengatakan, “rumahku surgaku”. Ketika sedang berada di dalamnya, ia menjadi sumber energi untuk berkarya di luar. Ketika berada di luarnya, selalu ada kerinduan untuk kembali.
 

- Cinta yang Menumbuhkan -

Aisyah bukan hanya seorang istri Rasul, tapi juga merupakan bintang di langit sejarah. Salah satu credit point terbesarnya adalah banyaknya jumlah hadits yang beliau hafal dari Rasulullah dan kepahamannya tentang fiqih sehingga menjadi rujukan utama bagi sahabat Rasul yang lain. Itu hanya salah satunya disamping luasnya lautan kepribadian beliau sebagai Ummul Mukminin yang menjadi rujukan kepribadian muslimah.

Aisyah merupakan buah karya sang suami: Nabi Muhammad SAW. Inilah tantangan para suami yang mencintai istrinya dengan sejati, menumbuhkan istri yang dicintainya sehingga menjadi lebih baik secara berkesinambungan.

Pekerjaan menumbuhkan ini sulit karena menuntut pemahaman yang baik tentang kebutuhan orang yang akan dikembangkan. Dan seringkali orang tersebut tidak menyadari apa yang dia butuhkan. Seorang istri, misalnya menginginkan lebih banyak perhiasan, belum tentu apa dia minta adalah apa yang sebenarnya dia butuhkan. Usaha menumbuhkan tanpa memahami biasanya hanya akan melahirkan pemaksaan kehendak. Tentunya bukan ini cara yang bijaksana. Cara yang bijak adalah dengan menginspirasi.

Suatu ketika, tuntutan istri-istrinya adalah untuk mendapatkan lebih banyak perhiasan dunia. Tapi mungkin kebutuhan akan pemaknaan lebih dalam terhadap misi besar kerasulan (dimana mereka merupakan bagian dari “tim” kehidupan Rasul) lebih mereka butuhkan. Maka dengarlah jawabannya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 28-29)

Dalam perspektif yang lain, hanya dengan cara menumbuhkan secara berkesinambunganlah hubungan percintaan itu bisa bertahan. Akan sulit mempertahankan hubungan tersebut jika orang-orang di dalamnya stagnan. Tidak berkembang dari hari ke hari. Karena jiwa ini bisa bosan.


- Romantika yang Merawat Jiwa -

Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.

Kenapa kisah-kisah itu ada? Karena jiwa butuh perawatan, dan begitulah caranya ia dirawat. Kemesraan, senyuman yang tulus, pujian, hadiah, ucapan selamat, perhatian, semuanya merupakan alat untuk merawat jiwa. Itulah yang akan menjadi pelumas bagi mesin rumah tangga sehingga dapat tetap kuat menempuh perjalanannya yang lebih jauh, menyelesaikan misi besarnya, misi peradaban.


- Misi yang Lebih Besar -

Istri-istri nabi masuk ke dalam kehidupan Rasul untuk mengisi suatu peran yang harus dijalankannya. Mereka menjadi bagian dari ‘tim’ yang menjalankan misi kerasulan. Nampaknya pengisi peran-peran utama tersebut adalah Khadijah dan Aisyah. Khadijah hadir selama 25 tahun mendukung Rasulullah dalam membangun basis sosial Islam di Mekkah yang berat. Lalu Aisyah yang selama 10 tahun mendampingi dalam misi pembangunan konstitusi Negara Madinah yang rumit. Dan istri-istri beliau yang lainnya ikut mengisi peran-peran lainnya di sekitar kedua poros itu.

Keluarga Rasul merupakan keluarga dengan misi yang berat dan besar: misi kerasulan. Karena tim tersebut ditugaskan menangani masalah besar, maka masalah-masalah kecil seharusnya tidak boleh mengganggu kinerja mereka. Karena kaidahnya sederhana: siapa yang tidak disibukkan dengan perkara besar, maka akan disibukkan dengan perkara kecil, begitu sebaliknya. Banyak kisah dalam rumah tangga Rasul yang menjelaskan hal ini.

Pernah suatu ketika istri-istri beliau menuntut tambahan perhiasan dunia. Ini bukan sesuatu yang salah. Tetapi kemudian Rasulullah mendiamkan mereka selama satu bulan. Karena tim ini harus sudah berada “di atas” masalah kecil seperti itu. Masalah seperti itu sudah “tidak level” untuk diributkan.

Cerita yang lain adalah ketika Rasul sedang berada di tempat Aisyah. Di sana juga sedang ada Saudah, istri Rasul yang lain. Aisyah memberika kue yang dibuatnya kepada Saudah. Tetapi Saudah mengatakan bahwa kue tersebut tidak enak. Aisyah kesal lalu menimpuk Saudah dengan kue tersebut, lalu Saudah membalasnya. Jadilah mereka balas-balasan menimpuk dengan kue. Apa yang dilakukan Rasulullah? Ternyata beliau hanya menonton sambil tertawa.

Begitulah, tidak semua masalah harus dipikirkan dan diselesaikan. Karena beberapa masalah, termasuk pertengkaran seperti itu, akan selesai sendiri. Karena masalah itu tidak mengancam hal yang asasi: misi kerasulan. Tentunya setelah semua elemen menyadari betul apa misi besar mereka. Beberapa masalah hanya merupakan bumbu penyedap dan dinamisator perjalanan bahtera rumah tangga yang panjang.


- Fitnah yang Mengancam -

Pasukan muslimin sudah jauh meninggalkan Aisyah menuju Madinah. Aisyah tertinggal rombongan. Ia berharap mereka akan menyadari bahwa beliau tertinggal dan kembali lagi. Tapi ternyata tidak. Ia kemudian pasrah kepada Allah. Beruntung, datanglah seorang sahabat laki-laki yang menemukan beliau. Akhirnya Aisyah pulang dengan menunggani unta sementara si sahabat lak-laki berjalan di depan.

Tetapi di Madinah suasana tidak setenang biasanya. Ada kabar bahwa Aisyah berselingkuh. Berita ini menyebar. Orang-orang menjadi ragu. Aisyah yang sampai di Madinah tidak tahu akan berita itu sampai dua bulan kemudian. Tapi Aisyah dapat merasakan perbedaan sikap Rasulullah yang mendingin terhadap dirinya. Ia jatuh sakit. Keadaan baru menjadi “clear” setelah turun wahyu yang menyatakan Aisyah bersih tak bersalah.

Inilah pelajaran berharga bagi umat Islam tentang besarnya bahaya fitnah. Karena itulah kita (dan keluarga kita) tidak hanya diperintahkan untuk menjauhi maksiat, tetapi juga menjauhi fitnah. Karena fitnah ini besar bahayanya, bukan hanya mengancam pribadi sang da’i, melainkan juga stabilitas da’wah yang diembannya.


Wallahu a’lam bishowab.
----------------------------------------
---------------

Jangan Nodai C.I.N.T.A











Sahabat,...
Setiap cinta yang dilafadzkan bukanlah sekedar main
Tetapi sebuah janji..
YA..! SEBUAH JANJI..!
JANJI untuk berkomitmen PadaNYA..
 
Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam melafadzkan cinta, bila akad belum terjadi..
Tapi bila cinta sudah terlafadzkan sebelum akad
Maka kau harus segera mengenapkannya dengan akad..
Karena itu adalah solusi terbaik..
Agar jiwa ini tak menjadi sakit..!!
 
Namun jika dirimu tidak mampu untuk segera mengenapkannya..
Maka cabut janji cinta itu..
Karena tak ada janji cinta sebelum akad..
 
Cukuplah dengan kau mencintainya dalam diammu..
Dan janganlah kau melafadzkannya..
 
Dan jangan sesekali memberi harapan yang tak pasti..
Karena kita harus mengantungkan segenap harapan..
Hanya pada Rabb Yang Maha Segalanya..


Begitu juga CINTA..
 
Oleh sebab itu..

Jangan Nodai C I N T A . . .

 
Kerana ia..
Murni seperti susu..
Bening seperti air..
Suci seperti hati..
Jadi tak pantas jika ia (dibaca: CINTA) ternodai..
 

Dan ia adalah fitrah dari Sang Pencipta..







-----------------------------
Karawaci, 10 Jumadil Akhir 1431 H
----------------------------------------
----------------------

Pencuri....???









Siapa pencurinya,..???,. Ikhwan or Akhwat,..???




Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.", Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nuur : 30-31)


Solusi Masalah ini

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nuur : 32)


Jika tidak Mampu, masih Ada Solusi Lain

Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu. (An Nuur : 33)
 




----------------------------------------
----------------------
Karawaci, 27 Jumadil Awwal 1431 H
--------------------------------------------------------------

Ada Apa dengan Hati kU...??? (╥_╥)





Duhai Drii.....



Kenapakah begitu susah untuk aku mengubah diri ini agar menjadi insan berguna pada mata Illahi,..???


Kenapa begitu sukar diri ini untuk menerima segala kebenaran yang diajarkan padaku,..???


Begitu hitamkah hati ku ini,..???


Begitu menggunungkah dosa diri ini,..???


Layakkah aku untuk meminta ampunan-Mu ya Allah,....!!


Masih adakah ruang untuk hidayah-Mu bertapak dalam ruangan hati hitam ini ya Allah,...!!!!



Kenapa begitu susah diri ini untuk mengalirkan air mata apabila disebut nama yang Maha Esa,..???


Kenapa begitu berat air mata ini untuk mengalir mendengar nama Rasulullah s.a.w.,..???


Kenapa begitu jauh diri ini jika dibanding dengan para pejuang Islam yg lain,..???



Aku jua muslimah yang sama-sama ingin melihat kebangkitan Islam,... Aku jua 
muslimah yang bersama-sama melawan arus jahiliyah,... Tapi diri ini,, tetap ku rasakan masih sangat jauh untuk menghampiri gerbang syurga-Mu ya Allah,... (╥_╥) Tapi aku tidak sanggup dengan siksaan api nerakaMu... (╥_╥)




Ya Allah,.....


Hinanya diri ku ini,.


Kotornya diri ku ini,.


Jijiknya diri ku ini,..



Ya Allah,.....


Berilah hidayah padaku,.


Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat,.


Pimpinlah aku dalam setiap detik perbuatanku.,.


Aku tidak sanggup jika Kau berpaling dari memandang diri ini.,.


Aku tak sanggup,.ya Allah,..



Segala-galanya aku serahkan pada-Mu


Aku tidak dapat membayangkan diriku tanpa pimpinan-Mu


Aku tidak sanggup menjadi sehina-hina manusia pada pandanganMu,..


Astaghfirullahal'azim..


Ampunilah aku dalam setiap kejahilan dan kejelekaanku


Hanya pada Engkau aku bergantung dan mengharap segala-galanya...


Air mata membasahi pipi...


Adakah ini air mata keinsafan,..???


Ataukah ini adalah air mata kehinaan yang melanda diri ini,..???


Diri ini sedih dengan apa yang telah hamba-Mu lakukan...(╥_╥)


Aku ingin meminta sesuatu dari Mu...Tapi aku sungguh malu padaMu ya Allah...(╥_╥) (╥_╥)




Aku teringat perjuangan Hassan Al-Banna.


Aku sangat mengagumi perjuangan beliau.


Aku mengagumi perjuangan Syed Qutub




Tapi ya Allah...


Aku malu untuk menyatakannya...(╥_╥)


Masih layakkah diri ini menyebut nama Hassan Al-Banna,..???


Nama Syed Qutub,..???


Masih tersisakah pejuang untuk diri ini,..???


Malunya aku ya Allah dengan permintaan ini...(╥_╥)


Aku tidak layak memikirkan tentangnya..(╥_╥).(╥_╥)




Wanita seperti manakah yang Kau pilihkan untuk mereka,...???
Wanita yang bagaimanakah yang telah Kau pilih untuk melahirkan mereka,..???
Semestinya seperti Zainab Al-Ghazali dan mereka yang seangkatan dengan beliau... Aku ingin sekiranya boleh mendampingi orang-orang sekaliber mereka...Seorang yang hidupnya semata-mata untuk Allah...Mereka tak tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita...Aku ingin sekiranya boleh menjadi seorang ibu bagi mujahid-mujahid seperti Hassan Al-Banna...Masih tersisakah mujahid seperti Al-Banna untukku ya Allah...???, Layakkah diri ini untuk menjadi peniup semangatnya,..???, Aku sungguh malu menyatakannya ya Allah...(╥_╥) Sungguh hina diri ini...(╥_╥) sungguh kotor diri ini...(╥_╥) Sungguh lemah diri ini untuk mujahid seperti mereka...(╥_╥).(╥_╥)


Air mata ini jika dialirkan hingga titisan terakhir,Namun ia masih tidak mencukupi untuk menyatakan rasa bersalah dengan dosa-dosa diri ini yang menggunung tinggi...




Ya Allah...


Pimpinlah daku...


Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat cuma


Aku tidak sanggup dibiarkan dalam lumpur dosa hina...


Ampunilah aku ya Allah...


Astaghfirullaha'lazim...Astaghfirullahal'azim...Astaghfirullahal'azim..









MupLa...




Wahai hati...
akankah terus merasa sedih
seakan-akan nikmati luka
yang membuatmu merasa letih

Wahai Jiwa...
akankah selalu goreskan luka
yang membuat rasa ragu
hanya yakin pada Allah yang satu


Serahkan ...semuanya hanya kepada Allah semata
tiada manusia yang tak pernah rasakan duka
Serahkan ...semuanya hanya kepada Allah semata
tiada manusia yang tak pernah rasakan duka





Wahai Hati....
wowwooohh....
Wahai Jiwa...
Wahai Hati....
wowwooohh...
Wahai Jiwa...



Wahai hati...
akankah terus merasa sedih
seakan-akan nikmati luka
yang membuatmu merasa letih

Ingatlaah...
selangkah kau dekati Tuhan mu
tegak langkah penuh keikhlasan
seribulangkah Dia mendekati mu

Serahkan ...semuanya hanya kepada Allah semata
tiada manusia yang tak pernah rasakan duka
Yakinlah ...akan adanya takdir Allah yang Kuasa
semua berjalan sesuai dengan kehendaknya

laaa la la.. la la la laa laaaa...
laaa la la.. la la la laa laaaa...
laaa la la.. la la la laa laaaa...
laaa la la.. la la la laa laaaa...

Serahkan ...semuanya hanya kepada Allah semata
tiada manusia yang tak pernah rasakan duka
Yakinlah ...akan adanya takdir Allah yang Kuasa
semua berjalan sesuai dengan kehendaknya

laaa la la.. la la la laa laaaa...
laaa la la.. la la la laa laaaa...
laaa la la.. la la la laa laaaa... 
laaa la la.. la la la laa laaaa...