Jumaat, 15 Oktober 2010

Kontes yang SEBENARNYA...




Kebanyakan manusia kadang haus dengan kebanggaan diri. Berbagai cara ditempuh guna mengatrol pamor yang intinya tetap saja mengejar sanjungan. Betapa banyak diselenggarakan beragam jenis kontes untuk memilih yang utama. SAYANGNYA, kontes tentang wanita baru berkisar disekitar ADU PAHA MULUS, BODY SEKSI dan sejenisnya.

Sulit dipungkiri bahwa eksploitasi bodi berlangsung habis habisan. Peserta kompetisi badani ini, wanita (baca: manusia) yang merasa punya tampang proposional (tentu saja versi selera penyelenggara)

Persepsi yang ditanamkan bahwa lomba jasad merupakan ajang prestisius meraih penghargaan juga pengakuan atas kelebihan diri. Jangankan keluar sebagai pemenang, ikut serta saja mereka sudah merasa hebat sekali. Padahal dihadapan Allah, pertandingan kemolekan tubuh belum bernilai apa-apa, malahan islam menawarkan persaingan yang lebih menantang bagi kaum hawa. KONTES AKBAR ANTARA WANITA DUNIA DENGAN BIDADARI SYURGA...!!!

Alqur’an menjelaskan kelebihan bidadari., keelokan paras mereka yang bersifat abadi, mata jeli, kulit bersih, dan rambutnya yang berkilau seperti burung nasar. Kebeningannya umpama mutiara didasar lautan yang tiada tersentuh tangan manusia. Penuh cinta, bergairah, mengasihi dan terus muda belia.

Lhaa..!!! secantik cantiknya wanita dunia hanya sanggup bertahan diusia muda. Kemudian tubuhnya akan semakin keropos seiring bertambah beban umur. Adilkah persaingan ini ,..??? ketika bidadari memiliki segala kelebihan, sedangkan wanita tetap saja manusia yang serba kekurangan. Jangan jangan belum bertanding wanita sudah kalah duluan..!!!

Ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Adil. Kontes ini tetap pantas digelar, dan wanita tidak perlu menyerah sebelum bertanding. Sebab islam tidak mengukur keutamaan pada rupa nan jelita. Lagipula, sebenarnya ada keindahan special yang membuat wanita jauh lebih unggul sehingga bidadari pun terpaksa gigit jari...

Yang istimewa memang sering mengundang perhatian. Berhubung profil tentang bidadari sering diutarakan ayat, wajar bila muncul beragam pertanyaan.
Suatu ketika Rasulullah diminta menjelaskan perihal bidadari syurga.

Ummu Salamah bertanya : ”Manakah yang lebih utama wanita didunia atau bidadari yang bermata jeli,..???”

Beliau menjawab : “Wanita Dunia lebih utama daripada bidadari bermata jeli. Seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tak tampak.”

Keheranan menjadi sempurna, bukankah bidadari sangat jelita, "kenapa wanita dunia bisa lebih utama,..???”

Beliau menegaskan : ”karena Shalat, puasa dan ibadah mereka kepada Allah sehingga Allah menganugerahkan cahaya pada wajah mereka.”

Kasih sayang Allah bagi perempuan tidak selalu berupa keelokan rupa. Lebih dari itu, keutamaan ibadah menciptakan pesona aura yang menggetarkan. Kehadiran Allah bisa dirasakan dengan kehadiran dirinya. Pada cahaya taqwa yang memancar dari raut sucinya.

Rasulullah mengingatkan jangan pernah terjebak menilai pada yang tampak oleh kasat mata belaka. Ada kalanya keindahan hakiki justru belum terdeteksi oleh penglihatan lahiriah sehingga diperlukan ketajaman naluri dan kejernihan hati menangkapnya,.
Itulah pesona jiwa pada wanita yang gemar beribadah dan berakhlak sempurna, wajahnya berseri serta auranya yang menawan hati. Keserhanaan fisik menjadi istimewa karena sentuhan iman didada.


Rabi’ah
jauh dari kesan seksi. Tubuhnya kurus kering. Tapi mengapa banyak pria terhormat mendamba cinta perempuan sufi yang ahli ibadah itu,..??? dan mereka harus kecewa karena Rabi’ah sudah cinta sempurna pada Maha Pecinta, Allah swt.

Lantas darimanakah datangnya pesona ketika kecemerlangan daya tarik fisik tidak melekat pada dirinya,..??? sungguh cahaya itu memancar dari kesucian hati.

Rabi’ah wanita sholehah yang gemar beribadah. Setiap desah napasnya adalah cinta pada Allah. Nah.., ketika Allah telah meninggikan derajatnya, bagaimana mungkin manusia tidak tergila gila,..??? keagungan Illahi yang memoles wanita dunia lebih utama, jauh mengalahkan bidadari syurga makanya bidadari cemburu pada keberuntunganmu.. subhanallah.... ^^


Khansa binti Khuddam dari Yaman berparas cantik tetapi sangat cinta ibadah dan setelah berpuasa empat puluh tahun tubuhnya menjadi kurus kering. Begitu pula bakhriyah meratap, "aku tinggalkan Engkau (Allah) ketika aku seperti buah kurma masak dan aku datang kepada Engkau ketika aku kurus kering. " Terimalah sikurus ini demi kecantikan yang terdapat dalam dirinya, meskipun lapar telah membuatnya kering.
Salah satu dari tiga kunci kebahagiaan laki laki adalah istri sholehah.
Jika dipandang bertambahlah rasa sayang, jika suami berpergian hati merasa aman meninggalkannya karena sang istri bisa menjaga kehormatan diri dan harta serta stri yang mampu menghadirkan suasana damai surgawi dirumah tangga.
Sebaliknya , Istri juga yang menjadi biang kerok kesengsaraan suami.
Istri yang bila dipandang menjengkelkan meskipun parasnya elok rupawan. Dia tidak bisa menjaga lidahnya, sering membuat perasaan suami terluka. Jika berpergian membuat hati gelisah karena tidak bisa menjaga kehormatan diri. Secantik apapun wajahnya, hancur lebur digerogoti perangai tercela. 

Keindahan fisik menghadirkan kelegaan ragawi, sayangnya kepuasan sejati sulit diperoleh dari hasrat jasmaniah. Sementara kecemerlangan hati menyuguhkan ketentraman dari jiwa ke jiwa. Keindahan agung yang memberi kepuasan sejati.

Wanita sholehah didunia akan menjadi bunga utama disyurga nanti. Kematangan iman menaikkan citranya dihadapan Allah, apalagi dimata Makhluk ciptaan-Nya. Saat ini, sebelum bertahta di syurga, wanita sholehah adalah bidadari didunia.

Anugerah terindah itu berupa perempuan sholehah yang menjadi pilihan jiwa. Kehadirannya didamba, dirindu dan di cintai oleh laki-laki pilihan. Ternyata masih ada kelebihan lagi, wanita dunia bisa melahirkan generasi rabbani bagi suami dan umat, seorang teman bercanda, "…yang jelas bidadari nggak akan punya anak… ntar penuh dunk surganya.. heu heu heu….”

Entah mengapa semakin tua umur zaman,  wanita kian malu mengakui peran sebagai ibu rumah tangga. Posisi mulia sebagai istri sholehah kian jauh dari tujuan mulia hidup. Kaum hawa menghabiskan semua hidupnya untuk menjadi bidadari dari SEGI RUPA.

Hanya wanita cerdas yang mengerti keutamaannya jauh melebihi bidadari syurga sekalipun. Menjadi istri sholehah kenikmatan yang menggiurkan pahalanya. Ibu rumah tangga profesi yang lebih mulia daripada pekerjaan lainnya.

Dengan segala keterbatasan fisik, wanita sholehah justru berpeluang besar menggapai posisi lebih utama. Segala aktivitas, bahkan hanya seulas senyuman atau sebuah elusan sayang besar nilainya. Lantas mengapa tidak mensyukurinya,..???

Keagungan wanita sholehah membuat bidadari syurga mengibarkan bendera putih. Atas ibadah mulianya sebagai ISTRI DAN IBU, pengorbanan tulus, perjuangan hidup mati dan kesetiaan yang sempurna. Semuanya terbingkai indah dalam niat ibadah. Bagaimana pula bidadari syurga hendak menyainginya,..???

Ukhtiku…inilah kontes yang sebenarnya. Perlombaan yang tidak membutuhkan CATWALK TEMPAT BERLENGGAK LENGGOK GENIT. PANGGUNG AGUNGNYA adalah RUMAH TANGGA dengan segala kompleksitas tantangan. Kontes yang berada dalam koridor FASTABIQUL KHAIRAT (berpacu dalam kebaikan). Sebab disini teruji kualitas diri, bukan pameran fisik yang kental aroma dosa atau FASTABIQUS SAYYI’AT (berpacu dalam kemaksiatan).
HANYA PRIBADI MULIA YANG BISA MEMENANGKAN POSISI MULIA DIHADAPAN ALLAH.

Sudah siapkah kita mengikuti kontes ini ?

Bandung, In memoriam
Membina syurga di mahligai cinta
bersama Yunda Ainul Mardhiyah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan