Khamis, 4 November 2010

Renungan satu Menit

 
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
============================
 
 

Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah Bunyi auman suara harimau…
 
Auuuummmm… .!!!!!
 
 
Seekor harimau yang sedang lapar Dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya Dan tiba-tiba Sudah berada dihadapan pemuda . pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak Begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi. Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,…rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua,..terlintas Dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.
 
 
Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut ditengahnya Ada tali menjulur ke bawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali itu pendek Dan takkan sanggup membantu dia sampai kedasar sumur, hingga akhirnya dia bergelayutditengah- tengah sumur, ketika tengah bergelayut. Dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya dibibir sumur, Dan ketika dia menunduk kebawah, terdengar suara kecipak air,.. setelah diamati ternyata Ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha menggapai badannya,.
 
Ya Allah bagaimana ini, diatas aku ditunggu harimau, dibawah buaya siap menerkamku, ketika dia tengah berpikir caranya keluar, tiba-tiba dari Pinggir sumur yang Ada lobangnya keluarlah seekor tikus putih
..ciiit…ciiit. .. ….ciit…
yang naik meniti tali pemuda tadi Dan mulai menggerogoti tali pemuda tadi,.. belum hilang keterkejutannya dari lobang Satunya lagi muncul seekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda tuk bergelantungan. Waduh …jika tali ini putus, .habislah riwayatku dimakan buaya..!!! Cemas dia berpikir,… jika aku naik keatas ….sudah pasti harimau menerkamku,... jika menunggu disini…lama- lama tali ini akan putus Dan Buaya dibawah siap menyongsongku. .. Saat itulah dia mendengar dengungan rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang.

Mereka,.. dia mendongakkan wajahnya keatas.. Dan tiba-tiba jatuhlah setetes madu dari lebah itu langsung tertelan ke mulut pemuda tadi. Spontan pemuda tadi berkata…Subhanallah ..Alangkah manisnya madu Ini,..baru sekali ini aku merasakan madu semanis Dan selezat ini…!!! Dia lupa akan ancaman buaya Dan harimau tadi.




Tahukah kamu, inti dari cerita diatas… ^^,,
 
 
Pemuda tadi adalah Kita semua, harimau yang mengejar adalah maut Kita sedangkan ajal memang selalu mengejar kita, jadi ingatlah akan mati. Dua ekor buaya adalah malaikat Munkar dan Nakir yang menunggu kita di alam kubur nantinya . Tali tempat pemuda bergelayut adalah panjang umur kita,..jika talinya panjang maka pendeklah umur kita, jika talinya pendek maka panjanglah umur kita. Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita, siang dan malam yang senantiasa mengikis umur kita. Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar. Bayangkan madu setetes tadi masuk ke mulut pemuda,…sampai dia lupa akan ancaman harimau dan buaya,.. Begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit, kita lupa kepada Allah dan ketika susah baru ingat kepada Allah.. Astaghfirullah....
 
1 menit untuk mengingat Allah
 
Sebutlah dengan sepenuh hati dengan lidah yang fasih akan:

" subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar
la haula wala quwwata illah billahil 'aliyyil adzim " 
 
 
" Hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat dan  perkataan demi perkataan "
 
 
 
 
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci....
 
Barakallahufiikum.semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
--------------------------------

Tiada ulasan:

Catat Ulasan